Geografi Kelas 10 | CITRA FOTO TEKNOLOGI PENGINDRAAN JAUH

HASIL TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH

1. Citra Foto

 

 

 

 

Citra foto merupakan hasil teknologi pengindraan jauh yang berupa data visual. Citra foto dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.

A. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
a) Foto Ultraviolet
Panjang gelombang yang digunakan 0,3–0,4 mm. Sangat baik digunakan untuk mendeteksi pencemaran air oleh minyak, eksplorasi bahan bakar minyak, hal ini karena perbedaan terbesar pantulan air dan minyak ada pada panjang gelombang ini.
b) Foto Pankromatik Hitam Putih
Panjang gelombang yang digunakan 0,4–0,7 mm. Wujud objek pada foto ini tampak seperti wujud aslinya. Perbedaan vegetasi sulit ditangkap dari foto jenis ini karena perbedaan nilai pantulan kecil.
c) Foto Pankromatik Berwarna
Sifat-sifat foto ini hampir sama dengan foto pankromatik hitam putih. Tetapi pengenalan objek pada foto ini lebih mudah karena warna serupa dengan warna asli objek yang direkam. Proses pembentukan warna pada foto udara ini melalui proses aditif maupun substraktif. Proses aditif dilakukan dengan memadukan warna aditif primer, yaitu warna biru, hijau, dan merah. Seperti proses pembentukan warna pada televisi warna. Berbeda dengan aditif, proses substraktif dilakukan dengan memadukan warna kuning, cyan, dan magenta.
d) Foto Inframerah Hitam Putih
Panjang gelombang yang digunakan 0,7–0,9 mm. Pantulan vegetasi bersifat unik karena berasal dari bagian dalam vegetasi. Sehingga baik untuk membedakan jenis vegetasi sehat dan tidak sehat.
e) Foto Inframerah Berwarna
Mempunyai karakteristik yang sama dengan foto inframerah hitam putih. Tetapi pada foto ini lebih mudah membedakan vegetasi dengan objek lain, karena vegetasi tampak dengan warna merah.
f) Foto Multispektral
Foto jamak yang menggambarkan suatu daerah dengan menggunakan panjang gelombang yang berbeda. Umumnya digunakan empat saluran, yaitu: biru, hijau, merah, dan inframerah dekat, dengan panjang gelombang 0,4–0,5 mm, 0,5–0,6 mm, 0,6–0,7 mm, 0,6–0,7 mm, dan 0,7–0,9 mm. Pada foto ini objek lebih mudah dibedakan satu sama lain pada saluran/pita sempit sehingga pengenalannya lebih mudah.
B. Berdasarkan Sistem Wahana
1) Foto udara, yaitu foto yang sensornya menempel pada pesawat atau balon.
2) Foto satelit/orbithal, yaitu foto yang sensornya menempel pada satelit.
C. Berdasarkan Jumlah dan Jenis Kamera
1) Foto tunggal, yaitu foto yang dibuat dengan kamera tunggal.
2) Foto jamak, yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan kamera jamak.
D. Berdasarkan Sumbu Kamera
1) Foto vertikal, yaitu foto yang menggunakan arah sumbunya tegak luruh dengan objek.
2) Foto agak condong, yaitu foto yang menggunakan sumbu kamera yang menghasilkan foto yang agak condong.
3) Foto sangat condong, yaitu foto yang menggunakan sumbu kamera hingga menghasilkan foto yang sangat condong.
E. Berdasarkan Warna
1) Foto warna semu (false color), yaitu yang menggunakan bukan warna sebenarnya.
2) Foto warna asli (true color), yaitu yang menggunakan warna asli atau sesuai dengan warna objek.
2. Citra Non-Foto
Citra non-foto adalah gambaran yang dihasilkan dengan menggunakan sensor bukan kamera. Citra non-foto juga dapat dibedakan berdasarkan spektrum elektromagnetik, sumber sensor, dan sistem wahana yang digunakan.
a. Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
1) Citra inframerah termal, yaitu citra yang dibuat berdasarkan spektrum inframerah termal.
2) Citra radar dan citra gelombang mikro, yaitu citra yang dibuat dengan sistem gelombang mikro.
b. Berdasarkan Sumber Sensor
1) Citra tunggal, yaitu citra yang dibuat dengan sensor tunggal yang salurannya lebar.
2) Citra multispektral, yaitu citra yang dibuat dengan sensor jamak yang salurannya sempit.
c. Berdasarkan Wahana
1) Citra dirgantara, yaitu citra yang dibuat dengan wahana yang beroperasi di udara.
2) Citra satelit, yaitu citra yang dibuat dari antariksa atau angkasa luar.
Antara citra foto dengan citra non foto mempunyai beberapa perbedaan seperti dalam tabel.